Alamat Redaksi

Cluster Griya Nuansa Bening 1 No 14 Kel. Jatiasi, Kec. Mijen Kota Semarang, Jawa Tengah

Hubungi Kami

Tertarik menjadi distributor sembako?

Saat ini, kebutuhan akan bahan-bahan pokok sehari-hari terus meningkat. Hal ini membuat bisnis distribusi sembako menjadi peluang yang sangat menarik.

Saat ini, kamu bisa memulai bisnis distributor sembako tanpa harus mengeluarkan uang dari kantong sendiri.

Gimana caranya? Artikel ini akan menjelaskan secara detail tentang cara menjadi distributor sembako, apa saja yang harus kamu lakukan, bagaimana cara menghitung keuntungannya, dan tips-tips jitu untuk memulai usaha ini tanpa modal.

Apa itu Distributor Sembako dan Tugasnya?

Distributor sembako merupakan orang yang berperan penting dalam menyalurkan barang-barang kebutuhan pokok dari pabrik atau petani ke toko-toko atau langsung ke pembeli. Sembako sendiri adalah singkatan dari “sembilan bahan pokok”.

Apa saja sembilan bahan pokok itu? Yaitu beras, gula, minyak goreng untuk memasak, tepung terigu, susu, telur, daging, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Semua bahan ini sangat penting untuk kehidupan sehari-hari kita.

Sebagai distributor sembako, tugas utama kamu adalah memastikan barang-barang ini selalu tersedia di pasar atau toko-toko. Kamu juga harus memastikan harganya wajar dan kualitasnya bagus.

Caranya yaitu dengan membeli barang-barang ini dalam jumlah besar dari pabrik atau petani, lalu menjualnya ke toko-toko kecil atau langsung ke orang-orang yang membutuhkan.

Selain itu, kamu juga punya tanggung jawab lain. Misalnya, kamu harus pintar mengatur persediaan barang agar tidak kehabisan atau kebanyakan stok.

Kamu juga harus pandai bergaul dan menjalin hubungan baik dengan pabrik atau petani yang menjual barang kepadamu, serta dengan toko-toko atau orang-orang yang membeli barang darimu.

Jangan lupa, kamu juga harus memastikan barang-barang sampai ke pembeli dengan aman dan tepat waktu.

Hal yang tidak kalah penting, kamu harus rajin memperhatikan apa yang sedang banyak dicari orang di pasar. Dengan begitu, kamu bisa menyediakan barang yang tepat dalam jumlah yang pas.

Prospek Keuntungan Jadi Distributor Sembako

Menjadi distributor sembako bisa menghasilkan uang yang lumayan banyak. Akan tetapi, kamu perlu tahu cara menghitungnya dengan benar. Contoh perhitungan keuntungannya seperti berikut.

Baca Juga: Pembiayaan Digital Menjadi Solusi Pengembangan untuk UMKM

Misalnya, kamu membeli beras dari petani atau pabrik dengan harga Rp10.000 per kilogram. Kemudian, kamu menjualnya ke toko-toko kecil dengan harga Rp12.000 per kilogram.

Jika dalam sehari kamu berhasil menjual 500 kilogram beras, berapa keuntungan yang kamu dapatkan? Mari kita hitung bersama-sama:

  • Harga jual per kilogram: Rp12.000
  • Harga beli per kilogram: Rp10.000
  • Keuntungan per kilogram: Rp12.000 – Rp10.000 = Rp2.000
  • Jumlah beras yang terjual: 500 kilogram

Total keuntungan: Rp2.000 x 500 = Rp1.000.000

Jadi, dalam sehari kamu bisa mendapatkan keuntungan kotor sebesar Rp1.000.000.

Namun kamu juga perlu mengingat, ini belum dikurangi biaya-biaya lain seperti ongkos bensin untuk mengantar barang, biaya sewa gudang untuk menyimpan barang, atau biaya lainnya. Setelah dikurangi biaya-biaya tersebut, barulah kamu mendapatkan keuntungan bersih yang bisa kamu masukkan ke kantong.

Bagaimana Cara Menjadi Distributor Sembako Tanpa Keluar Uang Sendiri?

Memulai bisnis distribusi sembako tanpa modal memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin. Berikut ini beberapa langkah yang bisa kamu tiru:

1. Bekerja Sama dengan Pabrik atau Petani

Banyak pabrik atau petani yang mau memberikan barang dulu tanpa kamu harus membayar di awal. Ini disebut sistem kredit. Kamu bisa mulai dengan mencari pabrik atau petani yang mau memberikan barang dengan cara seperti ini. Nanti, setelah barang terjual, baru kamu bayar ke mereka.

2. Gunakan Sistem Pesan Dulu Baru Dibeli

Kamu bisa meminta orang-orang atau toko-toko untuk memesan barang dulu sebelum kamu membelinya dari pabrik atau petani. Dengan cara ini, kamu bisa menggunakan uang dari pesanan mereka untuk membeli barang, jadi kamu tidak perlu mengeluarkan uang sendiri.

3. Kerja Sama dengan Toko-toko Kecil

Kamu bisa menawarkan sistem titip barang ke warung sembako yang ada di sekiatmu. Caranya, kamu menaruh barang-barang di toko mereka, tapi mereka baru membayar setelah barang laku terjual.

Baca Juga: Dorong UMKM Papua, Pemkab Jayapura Anggarkan Rp350 Juta

4. Manfaatkan Internet untuk Promosi

Gunakan media sosial atau buat website sederhana untuk mempromosikan bisnismu. Dengan cara ini, kamu bisa mendapatkan banyak pelanggan tanpa harus mengeluarkan uang untuk iklan.

5. Memisahkan Pendapatan Bisnis dengan Uang Pribadi

Cara ini perlu kamu lakukan agar uang yang keluar tidak tercampur. Sebab jika pendapatan bisnis digunakan untuk kebutuhan pribadi dapat menyebabkan pengeluaran tidak teratur.

Oleh karena itu, untuk memudahkan kamu dalam memanajemen uang bisni dan uang pribadi bisa menggunakan aplikasi laporan keuangan gratis. Apabila bisnis sudah berjalan dan semakin besar gunakan software akuntansi berbayar untuk memudahkan pengelolaan dan pengambilan keputusan dalam bisnis warung sembako.

6. Cari Investor atau Mitra Bisnis

Kamu bisa mencari orang yang mau berinvestasi atau menjadi mitra dalam bisnismu. Mereka bisa memberikan uang untuk membeli stok barang, sementara kamu bisa fokus pada operasi dan penjualan. Keuntungan bisa dibagi sesuai kesepakatan.

Dengan begitu, kamu bisa memulai bisnis tanpa modal sendiri. Namun, pastikan untuk membuat perjanjian yang jelas dan adil bagi kedua belah pihak. Menjadi distributor sembako bisa menjadi bisnis yang menguntungkan, bahkan jika kamu memulainya tanpa modal.

Yang penting, kamu harus paham apa saja yang harus dilakukan sebagai distributor dan bagaimana cara menghitung keuntungan dengan benar.

Beberapa cara yang bisa kamu coba untuk memulai tanpa modal adalah bekerja sama dengan pabrik atau petani yang mau memberikan barang dengan sistem kredit, menggunakan sistem pesan dulu baru dibeli, bekerja sama dengan toko-toko kecil dengan sistem titip barang, dan memanfaatkan internet untuk promosi.

Ingat, memulai bisnis memang tidak mudah, tapi jika kamu tekun dan mau belajar, pasti ada jalan.


author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *